"Kecewa" Kemana Ketua DPRD Garut Saat Aksi Bela Al-Quran : Ketua Parmusi Garut

WWW.NEWSREDAKSI7.COM - Ketua PD Parmusi Kecewa Dengan Ketidak Hadirannya Ketua DPRD Garut Hj. Euis Ida Saat Aksi Bela Alquran

Ketua PD Parmusi Garut Dedi Kurniawan

Ribuan umat muslim garut yang tergabung dalam Aksi Bela Al-Quran melakukan Aksi Long March dari Alun-alun Garut menuju gedung DPRD Garut, aksi tersebut efek dari perbuatan yang di lakukan oleh salah satu Politisi Swedia Rasmus Paludan dan Politisi Belanda Edwin Wagensveld yang telah membakar Al-Quran  01/02/2023

Masa Aksi Bela Alquran di bundaran simpang lima Garut

Ketua PD PARMUSI atau Sekretaris Aksi Bela Al-Quran merasa kecewa pimpinan fraksi di Garut hanya 4 fraksi yang hadir yaitu fraksi PKS dan PAN, di tambah wakil ketua DPRD dari Gerindra dan PPP saat penerimaan aspirasi pada saat Aksi Bela Al-Quran, sementara fraksi Demokrat, PDIP, PKB, tidak nampak terlihat

Hj. Euis Ida Ketua DPRD Garut

"Terlebih ketua DPRD kami perhatikan dari audiensi ke audiensi jarang datang, herannya anggota Dewan kepelosok perkampungan hujan hujanan malam hari waktu kampanye mereka datangin, menghabiskan uang ratusan bahkan milyaran rupiah untuk mendapatkan posisi sebagai anggota Dewan, namun setelah menjabat sebagai anggota Dewan justru bermalas malasan, ada beberapa Anggota Dewan datang ke kantor dewan hanya saat paripurna saja" Ujar Dedi 

Kepada seluruh anggota dewan agar lebih serius dalam memperhatikan aspirasi rakyat khususnya warga garut "sambung dedi saat di hubungi melalui sambungan seluler

"Untuk itu kami mengingatkan terutama kepada pimpinan fraksi fraksi, pimpinan Dewan tetutama ketua DPRD, untuk lebih serius mengurusi aspirasi rakyat, tugas dewan itu bukan hanya sekedar menjalankan rutinitas pembahasan anggaran tetapi menjadi corong dan juga negosiator ke eksekutif terhadap aspirasi masyarakat dan kami perhatikan dewan itu ngebahas anggaran saja sudah repot kelimpungan, padahal itu hanya salah satu fungsi dewan yaitu budgeting, sementara fungsi DPRD yang lain legislasi dan pengawasan ini yang sangat lemah" Ujar Dedi

Dedi mengatakan lemahnya fungsi legislasi terlihat dari minimnya produk perda dalam satu tahun, padahal urusan kebijakan publik memerlukan respon yang cepat, tepat dan cerdas dan minimnya pengawasan dari dewan terlihat dari banyaknya kasus di dinas dina dinas, sebab tantangan kabupaten Garut kedepan makin berat, diantaranya menata kualitas birokrasi yang cenderung stagnan terutama kita punya PR besar yaitu pemberantasan penyakit masyarakat yaitu kemaksiatan yang merajalela di Garut, untuk itu pemilu yang akan datang masyarakat harus lebih jeli memilih caleg yang betul2 cerdas dan aspiratif.

( Reporter News Redaksi7 - Jajang Badrujaman )

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak